The Art of LOVING
sama sekali mustahil seorang kekasih mencari tanpa dicari oleh belahan jiwanya.
Jika kilat cinta telah menembus hati ini, ketahuilah bahwa ada cinta di hati itu.
Jika cinta kepada Allah bertumbuh di dalam hatimu, Allah memang menaruh hati padamu.
tidak akan pernah terdengar suara tepukan dari sebelah telapak tangan tanpa sebelah telapak tangan yang lain.
Kebijaksanaan Ilahi adalah takdir dan sabda yang menjadikan kita kekasih bagi yang lain.
Dalam pandangan kaum bijak bestari, langit adalah pria dan Bumi adalah wanita : Bumi menyuburkan apa yang telah dilimpahkan oleh Langit.
Jika Bumi kekurangan panas, Langit mengirimkannya, jika Bumi kehilangan kesegaran dan kelembaban, Langit memulihkannya.
Langit selalu menaungi, seperti seorang suami yang mencari nafkah demi istrinya.
Dan Bumi sibuk dengan segala urusan rumah tangga: ia merawat kelahiran dan menyusui yang ia kandung.
Bumi dan Langit tak ubahnya dikaruniai kecerdasan , karena keduanya melakukan kerja makhluk yang memiliki kecerdasan.
Jika tidak saling mencecap kenikmatan, mengapa keduanya bersanding bersama seperti sepasang kekasih?
Tanpa Bumi, bagaimana bunga dan pohon akan tumbuh? Dan tanpa Langit bagaimana akan ada air dan panas?
Sebagaimana Allah memasukkan hasrat ke dalam diri pria dan wanita hingga akhir hayat sehingga dunia akan terpelihara oleh penyatuan diri mereka, ia juga telah menanamkan hasrat satu sama lain di dalam setiap belahan kehidupan.
Dari luar, Siang dan Malam tampak bermusuhan; namun keduanya mempunyai satu tujuan, keduanya saling mencintai demi mencapai penyempurnaan kerja timbal balik mereka, Tanpa Malam, dunia Manusia tidak akan mendapatkan penghasilan, begitu pula tanpa siang tidak akan ada waktu untuk membelanjakannya.
(THE ART OF LOVING: Erich Fromm)
Komentar
Posting Komentar
jangan lupa komen ya bila ada yang kurang dari tulisan saya, thank you